configure lan debian

Tags

run: ip link (find name of device)
open “/etc/network/interfaces” file

add

allow-hotplug enp0s3
iface enp0s3 inet dhcp
sudo systemctl restart networking
https://www.redhat.com/sysadmin/ifconfig-vs-ip

ALLAH BAYAR SECARA TUNAI

Bismillah… Kisah Nyata : ALLAH BAYAR SECARA TUNAI
.
Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata) ..
.
Satu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo. Seorang sahabat meminta bantuan agar saya dapat menyalurkan bantuan n kepada orang miskin.
.
Saya belikan kain sarung, beli roti, dll, saya pun pergi ke Panti Jompo yg saya kenal, tak usah saya sebut namanya.
.
Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mebdekati saya.
.
“Ye..ye.. Anak aku datang, anak aku datang, senangnya anak aku datang..”
.
Saya tak mengenal beliau siapa, ibu itu memeluk saya, dia cium saya.
.
Orang tua itu berkata..
.
“Nak.. Kenapa tinggalkan ibu disini nak, ibu mau pulang.. Ibu rindu rumah kita..”
.
Saya waktu itu.. hampir tak bisa berkata-kata, Ya Allah.. Saya coba mengucapkan kata..
.
“Bu…..’
.
Saya pegang tanganya, saya lihat mukanya, dia bilang..
.
“Sampai hati nak, kau tak mengaku aku ni ibu kau..”
.
Bisa saya bayangkan, bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, saya coba berpura-pura, seolah-olah saya anaknya, saya berkata..
.
“Bu.. Maafkan saya ya..”
.
Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, saya ambil roti, dan saya suapkan ke mulutnya. Tak terasa menetes air mata dipipi.
.
Mencoba bayangkan, hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, bila kita anaknya, mengambilkan sepotong roti, kita suapkan kemulutnya, bagaimana perasaan beliau? Bagaimana perasan kita?
.
Saya coba usap air matanya yg meleleh dipipi, dia pegang tangan saya, Subhana Allah.. Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yg begitu rindu kepada anaknya.
.
Saat saya hendak pulang, dia pegang kaki saya sambil berkata..
.
“Nak.. Jangan tinggalkan ibu nak, ibu mau balik, ibu mau pulang..”
.
Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ. Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang. Yang paling besar bergelar Tan Sri, orangnya memang kaya, punya nama besar, dan hebat orangnya.
.
Waktu saya izin pulang, dia pegang baju saya, dia bilang mau ikut saya pulang, saya bilang “di mobil ada banyak barang”, “tak apa kata ibu itu, saya duduk sama barang-barang, itu”..
.
Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja.
.
Pulang ke rumah saya, Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, saya baca doa, saya tengok air mata beliau jatuh. Selesai doa saya salami beliau, saya cium tangannya, saya bilang..
.
“Bu.. Maafkan saya ya..”
.
Waktu itu, saya tak membayangkan kalau ibu saya sudah meninggal, tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, sebab dia rindu pada anak-anakny.
.
Di hari ketiga di rumah saya, waktu Sholat Isya’, selesai doa saya salami beliau, dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, dia salam.
.
Saya bilang..
.
“Bu.. Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, dua hari yg lalu ibu salam, ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya. Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?”
.
Dia bilang..
.
“Ustaz.. Kau bukan anak saya kan..”_
.
Subhanaallah.. Tiba-tiba dia sebut nama saya “Ustaz”. Saya bilang..
.
“Kenapa ibu panggil saya ustaz? Saya anak ibu..”
.
Dia berkata..
.
“Bukan.. Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..”
.
Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, spontan saya pegang dia, saya peluk dia, saya menangis, saya bilang..
.
“Bu.. Walaupun bukan ibu saya tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..”.
.
Saya pegang tangan ibu ini.. Walaupun bukan ibu saya tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya, waktu itu saya pandang wajahnya, saya bilang..
.
“Bu.. Walaupun ibu saya telah tiada, tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, ibu duduklah di sini..”.
.
Saat makan, saya suapkan nasi ke mulutnya, dia muntahkan balik makan dari mulutnya,
.
saya tanya..
.
“Kenapa bu ?”
.
Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, saya angkat dia, panggil ambulan antar ke rumah sakit.
.
Waktu di RS, saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, dia pegang tangan saya dia berkata..
.
“Ustaz.. Kalau saya mati, tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, kalau saya sudah mati, jangan beritahu mereka di mana makam saya, kalau mereka tau di mana kubur saya, jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..”.
.
saya pegang beliau saya berkata..
.
“Bu.. Jangan ngomong seperti itu, bu..”.
.
Isteri saya menangis di sebelah, anak saya menangis di sebelah memegang dia. Kami pegang dia..
.
“Bu.. Jangan ngomong seperti itu, bu..”.
.
Dia geleng kepala, rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu.
.
Dia meninggal dalam pelukan saya, saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh.
.
Sahabat, bila kita masih ada ibu tolonglah taat pada ibu kita, jangan durhaka pada ibu kita, jangan tinggalkan dia di Pnati Jompo, saat ibu kita sakit kita jaga dia, pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita..
.
sahabat-sahabat coba tanya ibu kita..
.
“Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu ? Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?”.
.
Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian.. Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita..
.
Sahabat-sahabat semua.. Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, anak dia terus telefon saya..
.
Apa anaknya bilang pada saya..
.
“Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo”..
.
3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, dia tak pergi lihat, sebab itu ibunya rindu hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya..
.
Akhirnya saya tunggu, tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih. Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya.
.
Menangis dalam masjid, orang dalam masjid herab, ada apa ini, saya tanya pada dia..
.
“Pak, ada apa ini? Ada masalah apa..?”.
.
Dia berkata dalam keadaan menangis..
.
“Ustaz.. Tolong kasi tahu di mana makam ibu saya ustaz? Tolong kasi tahu di mana kubur ibu saya?”..
.
Saya bilang..
.
“Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu?”..
.
Dia bilang..
.
“Tolonglah ustaz.. Saya mau jumpa ibu saya ustaz, sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu.. Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz, isteri saya mati kecelakaan, rumah disita bank, mobi mewah saya semua dah disita bank, tinggal satu saja, motor tua itu..”.
.
Saya berkata..
.
“Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, tapi dengan satu syarat, kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..”.
.
Sampai di pemakaman, tak sempat saya turun dari mobil, dia turun duluan, saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, sambil memanggil-manggil..
.
“Ibu.. Ibuuu… Ibuuuu..”.
.
Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, dia dah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya..
.
Allahu Akbarrrrrrrrrrrrr…
.
Mengucap panjang saya.. Allah SWT tunjukkan kepada saya, dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya.
.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, ambillah iktibar dari kisah di atas.
.
“Dan apabila mata ibumu sudah tertutup maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah, yaitu doa seorang ibu”‘
.
.
suber: forum

*_QODARAN_*

*_QODARAN_*

Sebuah kontemplasi kehidupan rakyat kecil yang gak mengenal gaji ke-13, THR..dsb..

‘Wah…pisangnya bagus-bagus Mbah…’
Kataku sembari berjongkok di depan perempuan sepuh yang berjualan di pinggir jalan depan pasar..’
‘Lha monggo _dipundut_….… ”
kata perempuan itu riang.

Sungguh sudah sangat sepuh, rautnya penuh kerut. Kulitnya hitam. Kurus badannya.
Tapi suaranya _cemengkling_ riang, giginya terlihat masih utuh….
‘Ini kepok kuning… bagus dikolak.
Ini kepok putih… kalau digoreng sangat manis’
Lha kalau itu… pisang pista, kulit tipis… harum manis.
Tapi jangan dibeli karena belum mateng……’

Aku hanya diam memperhatikan gerak tangannya yang cekatan, meskipun telah _ndredheg_ (gemetar.)
‘Sudah lama jualan, Mbah…?’

‘Belum, ini ngejar rejeki buat lebaran ?’
‘Putranya berapa Mbah?’
‘ _Kathah_ , banyak ..… pada _glidik_/kerja…’
‘Kok nggak rehat aja to Mbah… siyam-siyam kok jualan’
‘Lha nggih, ini karena siyam niku to , nggak boleh rehat…
Mumpung Gusti Allah _paring_ sehat…’
Aku tercenung dengan jawaban perempuan sepuh itu….
Kulihat tangannya mengelap kening dan dahinya
yang _dlèwèran_ keringat dengan selendang lusuhnya….
Diantara para penjual ‘liar’ dipinggir jalan depan pasar itu,
Perempuan sepuh ini satu diantaranya yang menggelar dagangan tanpa _iyup iyup_ (peneduh).
Padahal hari itu panas luar biasa. . . . .
‘Kalau pulang jam berapa Mbah?’
‘Jam tiga sudah pulang ..…, lha ada kewajiban nyiapkan _wedang_ buat anak-anak TPA’
‘Kok kewajiban, yang mewajibkan siapa Mbah ?’
‘ _Nggih kula_, ya saya sendiri …’
‘Ooo…begitu…. Setiap hari, selama puasa?’
“ _Inggih_… wong cuma anak limapuluhan..’
‘Wah _panjenengan_ hebat nggih Mbah…’
‘Halah cuma wedang sama _penganan_ kecil-kecil..’
‘Yang penting bocah-bocah rajin ngaji…, mbah sudah seneng.
Jangan bodoh kaya Mbahe yang cuma bisa Fathikah…’ . . . . .
Aku makin tercekat.
Kumasukkan semua pisang yang ditawarkan ke dalam tas kresek.
‘Kok banyak banget …… mau buat apa?’
Tanya si mbah heran.
Aku hanya tersenyum.
‘Semua berapa Mbah?’
Perempuan sepuh itu menyebutkan nominal yang membuatku tercengang….
‘Kok murah banget Mbah…’
‘ _Mboten_… itu sudah pas, ini bukan pisang _kulakan_, panen kebun sendiri…’
‘Nggih…matur nuwun…’ kataku sembari mengulurkan uang….
‘Aduh… nggak ada kembalian , belum _kepayon_ (laku)…’
‘Saya tukar dulu Mbah…’
Aku sengaja meninggalkan perempuan sepuh itu.
Pisang telah kuletakkan di motor.
Mesin motor pun kunyalakan….
Agak menjauh dari perempuan sepuh itu..
Kumasukkan beberapa lembar uang lima ribuan yang masih baru, ke dalam amplop,
Cukup dibagi satu satu untuk anak TPA
yang katanya _cah_ limapuluhan tadi.
Penutup lem ampop kubuka lalu kurapatkan.
‘ _Niki_ mbah, sudah saya tukar, sudah pas _nggih_…’
Perempuan sepuh itu menerima amplop masih dengan tangan _dredheg_ gemetar.
Tanpa menunggu jawaban, aku segera pergi. . . .
Esoknya aku mampir lagi…tapi kosong
Berikutnya aku mampir lagi…kosong juga.
Penasaran kutanyakan pada ibu pedangang sebelahnya.
‘Mbahe kok nggak jualan Mbak?,
‘Oh nggak, beliau … jualan kalau panen pisang aja, .…’
‘ _Sampeyan_ to yang kemarin ngasih amplop ..…
Walah Mbahe nangis _ngguguk€ ..… _jare bejo_, dapet _qodaran_.’ . . . . .

_Qodaran_… barangkali yang dimaksudkan adalah lailatul qodar.
Malam yang konon lebih baik dari 1000 bulan.
Para malaikat turun dari langit,
Langit hati kita. Menyelesaikan segala urusan.
Allah melapangkan rejeki dan kemuliannya bagi yang dikehendaki,
Pun mempersempit bagi yang dikehendaki pula….
Rejeki sesuai kapasitas kita.
Lantas siapakah yang mendapatkannya ??
………………..
Barangkali perempuan sepuh inilah yang mendapatkannya.
Bukan karena ia ahli ibadah….
Bukan pula karena I’tikafnya yang kuat di masjid.
Tapi dialah pelaksana dari yang katanya ‘hanya’ bisa *fathikah* itu.
Kesungguhan I’tikaf yang luar biasa.
Bertindak, berlaku, dan berpasrah dalam keriangan rasa.
I’tikaf di masjid yang digelar dalam keluasan yang maha.
Bukan masjid yang sekedar bangunan ibadah.
Kecintaannya yang sederhana dengan penyiapan _wedang_ dan penganan bagi limpuluhan bocah selama puasa, sungguh bukan perkara mudah.
Hanya cinta tuluslah yang bisa.
……………..
Aku jadi teringat pertanyaan teman,
tentang pencapaian Lailatul Qodar.
Benarkah memang ia turun di 10 hari terakhir malam ganjil?
Maka …malam terbaik dari 1000 bulan bukanlah instan…
Tak bisa _dijujug_ dengan akhiran,
semua butuh proses…. karena karunia terindah butuh _wadah_.
Yang dibangun dengan menapis kebaikan sebelum, selama dan sesudah Ramadhan.
Itulah sesungguhnya _*QODARAN*_
Rezeki tak terduga …..

pesan untuk para Orangtua

*Pesan Ibu Elly Risman*
*Senior Psikolog UI, Konsultan Parenting Nasional*

*Inilah pesan untuk para Orangtua :*
(Kintunan ti batur, tapi raosn macana, Ngemutan)
Kalau Anda dititipi anak Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya ?

Beranikah Anda membentaknya sekali saja ?
Pasti enggak, kan ?

Nah, yang sekarang menitip bukan Presiden, tapi yang jauh lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah.

Beranikah Anda membentak, memarahi, mencubit, menyentil, bahkan memukul ?

Jika Anda pernah melakukannya, kira-kira nanti di hari akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya ?

*Jiwa anakmu lebih mahal* dari susu termahal yang ditumpahkannya.
*Jaga lisanmu,* duhai orangtua.
*Jangan pernah* engkau *memarahi* anakmu hanya gara-gara ia menumpahkan susunya atau karena ia *melakukan hal* yang menurutmu *salah.*

Anakmu tidak tahu kalau apa yang ia *lakukan adalah kesalahan.*
*Otaknya belum mempunyai konsep* itu.

*Jaga Jiwa Anakmu.*
Lihatlah *tatapan mata* anakmu yang *tidak berdosa* itu ketika *engkau marah-marah.*
Ia diam dan mencoba mencerna apa yang engkau katakan.
*Apakah ia mengerti ?*

Mungkin iya, tapi cobalah perhatikan apa yang ia lakukan. *setelah* engkau *pukul dan engkau marahi.*
Anakmu *tetap memelukmu*, masih ingin *engkau belai.*
Bukankah inilah tanda si anak *memaafkanmu ?*

Namun, jika engkau terus-menerus mengumbar kata-kata kasarmu kepadanya, *otak anakmu akan merekamnya* dan akhirnya, *cadangan ‘maaf’ di otaknya hilang.*

*Apa yang akan terjadi* selanjutnya, duhai orangtua ?
Anakmu akan *tumbuh menjadi anak yang ‘ganas’* dan ia pun akan *membencimu sedikit demi sedikit* hingga *tidak tahan* hidup bersamamu.

*Jiwa anak yang terluka itu akan mendendam.*
Pernahkah engkau *saksikan* anak-anak yang *‘malas’ *merawat orangtuanya ketika tua ?*
*Jangan salahkan* anak-anaknya.
*Cobalah memahami* apa yang sudah *dilakukan* oleh orangtua itu kepada anak-anaknya ketika mereka *masih kecil.*

Orangtua.., anakmu itu *bukan kaset* yang bisa kau rekam untuk *kata-kata kasarmu.*
Bersabarlah.
*Jagalah kata-katamu* agar anak hanya tahu bahwa ayah ibunya adalah *contoh yang baik, yang bisa menahan amarahnya.*

Duhai orangtua, engkau pasti kesal kalau anakmu nakal.

Tapi pernahkan engkau *berpikir* bahwa kenakalannya mungkin adalah *efek rusaknya* jiwa anakmu karena *kesalahanmu…*
Kau *pukul & kau cubit anakmu* hanya karena melakukan *hal-hal sepele*.
Kau hina dina anakmu hanya karena ia *tidak mau melakukan* hal-hal yang engkau *perintahkan.*

Cobalah duduk dan *merenungi* apa saja *yang telah engkau lakukan* kepada anakmu.
Apakah engkau lebih sayang pada susu paling mahal yang tertumpah?
Anakmu pasti *menyadari* dan tahu ketika kemarahan itu *selalu hadir di depan matanya.*
*Jiwanya* pun menjadi memerah bagai bara api.
*Apa yang mungkin terjadi ketika jiwa anak sudah terusik ?*

Anak *tidak hormat* pada orangtua.
Anak *menjadi musuh* orangtua.
Anak *menjadi sumber kekesalan* orangtua.
Anak tidak bermimpi hidup bersama dengan orangtua.
*Hal-hal inikah yang engkau inginkan, duhai orangtua ?*

*Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal* dari apa pun termahal yang ada di dunia
*Jaga lisan* dan *perlakukanmu* kepada anakmu

Untuk saya dan bapak ibu semua..

Share buat para orang tua…

Buku kumpulan nama hamba2 pencinta Allah

Alkisah ada ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yg kuat sekali tahajudnya. Hampir ber-tahun2 dia tdk pernah absen melakukan sholat tahajud. Pd suatu ketika saat hendak mengambil wudhu utk tahajud, Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yg duduk di bibir sumurnya. Abu bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau ?”. Sambil tersenyum, sosok itu berkata; “Aku Malaikat utusan Allah” Abu Bin Hazim kaget sekaligus bangga krn kedatangan tamu malaikat mulia. Dia lalu bertanya, “Apa yg sedang kamu lakukan di sini ?” Malaikat itu menjawab, “Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah” Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya; “Wahai Malaikat, buku apakah yg kau bawa ?” Malaikat menjawab; “Ini adalah kumpulan nama hamba2 pencinta Allah.” Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dlm hati namanya ada disitu. Maka ditanyalah Malaikat itu. “Wahai Malaikat, adakah namaku disitu ?” Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya yg tdk kenal putusnya. Selalu mengerjakan sholat tahajud setiap malam, berdo’a dan bermunajat pd Allâh SWT di sepertiga malam. “Baiklah, aku buka,” kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. Dan ternyata Malaikat itu tdk menemukn nama Abu di dalamnya. Tdk percaya, Abu bin Hazim meminta Malaikat mencarinya sekali lagi. “Betul … namamu tdk ada di dalam buku ini !” kata Malaikat. Abu bin Hazim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat. Dia menangis se-jadi2nya. “Rugi sekali diriku yg selalu tegak berdiri di setiap malam dlm tahajud dan bermunajat … tetapi namaku tdk masuk dlm golongan para hamba pecinta Allah,” ratapnya. Melihat itu, Malaikat berkata, “Wahai Abu bin Hasyim ! Bukan aku tdk tahu engkau bangun setiap malam ketika yg lain tidur … mengambil air wudhu dan kedinginan pd saat orang lain terlelap dlm buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allâh menulis namamu.” “Apakah gerangan yg menjadi penyebabnya ?” tanya Abu bin Hasyim. “Engkau memang bermunajat kpd Allâh, tapi engkau pamerkan dgn rasa bangga ke- mana2 dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada org sakit atau lapar, tdk engkau tengok dan beri makan. Bgmn mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau sendiri tdk pernah mencintai hamba2 yg diciptakan Allâh ?” kata Malaikat itu. Abu bin Hasyim spt disambar petir di siang bolong. Dia tersadar hubungan ibadah manusia tdklah hanya kpd Allâh semata (hablumminAllâh), tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan alam 🕋🕋🕋

JANGAN BANGGA DENGAN BANYAK SHALAT,PUASA DAN ZIKIR KARENA ITU SEMUA BELUM MEMBUAT ALLAH SENANG !!!

“`MAU TAHU APA YANG MEMBUAT ALLAH SENANG ???

Nabi Musa : Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang ?

Allah :
SHOLAT ? Sholat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.

DZIKIR ? Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.

PUASA ? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.

Nabi Musa : Lalu apa yang membuat hatiMu senang Ya Allah ?

Allah : SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu.
Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya. —Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran 700 kali (Al-Baqarah 261-262)—

Nah, bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu… maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah.
Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain… maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya.
Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang dan bahagia

(Kitab Mukasyafatul Qulub Karya Imam Al Ghazali)

*RICH KIDS*

*RICH KIDS*

Gordon Ramsay mungkin chef paling kaya di dunia, tetapi anak anaknya tidak sekaya bapaknya, karena mereka tidak akan mewarisi kekayaan Ramsay yang besarnya US $140 juta (Rp 1,8 trilyun).  Gordon Ramsay termasuk salah satu orang super kaya yg berkata bahwa ia tidak akan mewariskan hartanya pada anak anaknya, disamping  Bill Gates, Warren Buffett , George Lucas dan Sting. Alasannya, ia tidak mau memanjakan mereka sehingga mereka berakhir sebagai orang yang gagal.

Anak anak Ramsay terbang dengan kelas ekonomi, sementara Ramsay dan istrinya terbang dengan “first class”.  Menurutnya, “Mereka belum bekerja cukup keras untuk layak mendapatkan hal itu.” Anak anaknya diberi uang saku secukupnya, dan mereka harus membayar biaya telepon serta bus (mereka sekolah naik bus bukan mobil). Anak anak Ramsay terlibat aktif dalam kegiatan sosial, dan mereka diajar untuk memasak supaya memiliki ketrampilan untuk hidup, namun harus berjuang sendiri untuk meraih cita cita mereka.

Memberi fasilitas terlalu banyak akan melemahkan daya juang anak anak Anda, membuat mereka tidak bertanggung jawab, dan berperilaku buruk karena merasa berhak mendapatkan perlakuan bintang lima karena kekayaan mereka. Tetapi orangtua seringkali melakukannya dengan alasan bahwa mereka bekerja keras untuk anak anaknya. Alasan lain karena mereka malas mendidik dan menyerah saja ketika anaknya merengek, “Semua temanku yang lain punya itu.”

Apa yg sebenarnya anak anak Anda BUTUHKAN dari Anda?. Cinta kasih, bimbingan, tempat tinggal, makanan, pakaian, pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. Itu saja. Lainnya adalah KEINGINAN yang cenderung berupa kemewahan, seperti gadget teranyar, fashion keren, jam tangan dll.   Orangtua ingin anaknya “bahagia” namun sebenarnya yg anak anak butuhkan adalah orangtua yang mendorong mereka untuk mampu mandiri.

*MENGHABISKAN WAKTU DENGAN ANAK ANAK LEBIH PENTING DARIPADA MENGHABISKAN UANG UNTUK MEREKA.*

Silakan diambil ibrah-nya, semoga bermanfaat.

ASAL USUL KANKER RAHIM

Ustazah Ova Rafles: *ASAL USUL KANKER RAHIM*

*Sharing Untuk Para Wanita.* (bila pria yang terima, tolong diteruskan ke wanita di sekitar anda).

1. Jangan minum air es, air soda dan air kelapa pada saat haid.

2. Jangan keramas pada saat haid, karena pori kepala sedang terbuka pada saat haid. Bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala), sangat berbahaya. Efek ini bisa dirasakan saat muda dan saat tua.

3. Jangan makan mentimun saat haid, karena getah yang ada pada mentimun bisa menyebabkan haid tersisa di dinding rahim.

4. Saat haid, tubuh tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda keras terutama bagian perut, karena bisa menyebabkan muntah darah, dan rahim bisa terluka.

Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 tahun dapat menyebabkan : *”KISTA & KANKER RAHIM”.*

Dalam rangka memperingati ‘Hari Kanker’ sedunia, peduli-lah.

Sebarkan info ini ke banyak wanita…. Ibu, Istri, anak putri, maupun teman wanita.
Ini menunjukkan bahwa kita peduli sama mereka.

*Sayangi Wanitamu.*

1 x kiriman saja mungkin kamu sudah menyelamatkan 1 orang wanita.

*Semoga Bermanfaat Bagi Para Wanita…*
💐💐💐

*SUMBER:*
*LPKI (LEMBAGA PENYULUHAN KANKER INDONESIA)*..
[25/4 09:45] Ustazah Ova Rafles: Buuuuuuu… 📣
INI BUMBU MASAK
👉mengandung Hewan BABI & TIDAK

Tolong di share ke grup lain;

*Kabar dari Pondok Wali Barokah, Burengan, Kediri, untuk intern.*

Wanhat (Dewan Penasehat) meminta penelitian kesehatan untuk bahan makanan yg mengandung babi…

Dari 8 barang yang diteliti:

1. Masako; positif (mengandung babi);💀

2. Royko, negatif (tidak mengandung babi);👍

3. Micin sasa; positif (mengandung babi);💀

4. Micin ajinomoto; positif (mengandung babi);💀

5. Indomie goreng; bumbunya positif (mengandung babi);💀

6. Saori-saos tiram, negatif (tidak mengandung babi);👍

7. Tepung bumbu sasa; negatif (tidak mengandung babi);👍

8. Tepung bumbu sajiku negatif; (tidak mengandung babi):👍

Supaya diperhatikan…
Alhamdulillah akhirnya Umat Muslim tahu juga, semoga bermanfaat.

_Posting darri_;
*K.H. DR. MUCHYIDIN JUNAIDI, LC, MA*

*BIDANG KERJA SAMA INTERNASIONAL – MUI PUSAT* hati hati ibu ibu yg suka pakai bumbu penyedap pilih lah yg halal